Kebocoran Gas Amoniak Guncang SDN 006 Bontang Selatan

Bontang, 16 April 2025 - Suasana berbeda terlihat di SDN 006 Bontang Selatan pagi ini. Halaman sekolah yang biasanya ramai dengan canda tawa siswa, mendadak dipenuhi petugas berpakaian seragam lengkap, mobil ambulans dengan sirine meraung. Rupanya, sekolah ini menjadi lokasi simulasi tanggap darurat kebocoran gas amoniak yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Gerakan Pramuka. Kegiatan simulasi ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana, yang diperingati tanggal 26 April.

Simulasi yang dimulai sekitar pukul 08.30 WITA ini melibatkan puluhan siswa, guru, dan staf sekolah. Skenario yang dijalankan adalah terjadinya kebocoran gas amoniak di area PT. Badak NGL yang berdekatan dengan lingkungan sekolah. Sontak, sirine tanda bahaya meraung kencang, membuat seluruh warga sekolah terkejut namun tetap berusaha tenang mengikuti arahan petugas.

Dalam simulasi tersebut, terlihat bagaimana BPBD Kota Bontang dengan sigap melakukan evakuasi terhadap seluruh siswa, pendidik dan tenaga pendidik ke titik kumpul yang telah ditentukan. Petugas PMI dengan cekatan memberikan pertolongan pertama kepada beberapa siswa yang berperan sebagai korban terdampak gas amoniak. Sementara itu, anggota Pramuka turut membantu dalam proses evakuasi dan pendataan.

Kepala SDN 006 Bontang Selatan, Ibu Anuria Widi Astuti, M.Pd, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan simulasi ini. "Kegiatan ini sangat penting untuk melatih kesiapsiagaan seluruh warga sekolah dalam menghadapi potensi bencana, khususnya kebocoran gas amoniak yang memang menjadi perhatian di wilayah kita," ujarnya. Beliau menambahkan bahwa simulasi ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi kondisi darurat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bontang, Bapak Eko Mashudi, ST., menjelaskan bahwa tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk menguji protokol tanggap darurat yang telah ditetapkan, melatih koordinasi antar instansi, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat sekolah terhadap risiko bencana. "Kami berharap, melalui simulasi ini, baik siswa maupun guru dapat bertindak dengan benar dan cepat apabila kejadian serupa benar-benar terjadi," tuturnya.

Para siswa yang terlibat dalam simulasi terlihat antusias namun tetap serius mengikuti setiap instruksi dari petugas. Beberapa siswa yang berperan sebagai korban mengaku merasakan sedikit kepanikan namun juga belajar banyak tentang bagaimana cara melindungi diri dan membantu sesama dalam situasi darurat.

Kegiatan simulasi ini berjalan dengan lancar dan berakhir sekitar pukul 09.00 WITA. Setelah simulasi selesai, dilakukan evaluasi bersama antara BPBD, PMI, Gerakan Pramuka, pihak sekolah, dan perwakilan Disdikbud untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam protokol tanggap darurat sekolah.

Simulasi tanggap darurat di SDN 006 Bontang Selatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kota Bontang untuk secara rutin mengadakan kegiatan serupa. Dengan adanya kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak buruk akibat bencana dapat diminimalisir.

Siaran langsung simulasi dapat disaksikan di facebook Nol Enam Bontang Selatan.

@dqreasi